
Punk pernah mengisi hidup-hidup Saya.
Bukan gaya rambut punk, bukan pula gaya hidupnya; tapi cuma musiknya aja. Pft.
Band punk favorit Saya adalah Green Day. Band yang personelnya cuma tiga orang saja: Billie Joe Armstrong, Tre Cool, dan Mike Dirnt.

Saya punya seluruh albumnya –dapat download- wkwk.
Awal tertarik pada lagu-lagu mereka sekira saat SD; ketika Playstation 1 (PS 1) masih gandrung dan menjadi trending topic setiap kalangan.
Ya … karena Saya bukan orang berpunya, maka tempat rental PS menjadi kelas idaman. Hampir setiap pulang sekolah nongkrong di sana …
… bahkan ketika hari minggu, jam 6 pagi sudah gedor-gedor rumah pemilik rentalnya.
Waktu itu, salah satu lagu Green Day yang berjudul Basket Case menjadi soundtrack game BMX yang sering Saya mainkan. Mungkin karena terbiasa mendengar jadi suka.
Lagu itu terus terngiang-ngiang sampai SMP; jenjang pendidikan yang mengenalkan Saya pada internet.
Email pertama yang Saya buat: [email protected]
Itu email yang digunakan untuk membuat akun-akun dahulu. Sekarang mungkin sudah tidak aktif. Berbagai blog pernah diramu menggunakan email itu, meski akhirnya tidak terurus.
Green Day dan Hipnotisnya
Setelah mulai terbiasa dengan internet, surfing informasi tentang Green Day sering Saya lakukan.
Semua personelnya atheis. Mereka tidak percaya Tuhan. Tapi waktu itu … bukan menjadi masalah yang besar, toh yang Saya sukai itu kan … lagunya.
Billie Joe Armstrong

Mike Dirnt

Tre Cool

Playlist di HP hanya ada satu: Green Day. Begitu menghipnotisnya band ini sampai-sampai, dahulu, saya buat email kedua: [email protected] …
… untuk membuat akun kaskus dengan nama: nimrod. (salah satu nama album Green Day); tidak pernah terpikir sedikit pun kalau nimrod itu ternyata sebutan orang-orang barat sana untuk Raja Namrud; musuh nyata Nabi Ibrahim as.
SEKILAS INFO: Bagi Anda yang tertarik belajar trading, investasi, crypto, dll. bisa belajar sedikit-sedikit di sini. Ke depannya, kami akan sajikan informasi penting dan faktual seputar trading (forex, saham, crypto) ataupun investasi di instrumen saham, reksa dana, emas, dll. Selain itu akan ada tutorial pemaksimalan aplikasi trading dan investasi seperti Ajaib, Stockbit, Bibit, dan juga pemanfaatan bank digital seperti Sea Bank atau Bank Jago.
Wallpaper laptop dan HP Saya Green Day. Nada deringnya lagu-lagu mereka. Sampai nadom juga diganti dengan lirik-lirik mereka.
Oke. Ini lebay.
Idiot Club

Nama penggemar mereka adalah: Idiot Club. Saya bergabung ke Idiot Club Indonesia, meskipun hanya secara maya. Join ke grup facebook, listing, bahkan forum khusus mereka.
Pokoknya, tidak lepas dari band tersebut.
Saya tidak pernah merasa risih masuk ke sebuah kelompok yang menamakan dirinya ‘Idiot’; tapi sebaliknya, ada kebanggaan yang terasa. Entah.
Di Idiot Club Saya sedikit banyak dapat teman ngobrol …
… ngobrol tentang Green Day juga. Pft.
Melepas Hipnotis
Ada sesuatu yang lain merasuk dalam tubuh Saya. Mungkin cahaya Tuhan.
Selepas lulus SMK, ada sedikit rasa bosan mendengarkan lagu-lagu mereka. Ketertarikan hati ini menjadi lebih condong ke Maher Zain. Bisa dibilang … orang yang berada di kutub lainnya.

Semacam ada antitoksin yang mengguyur kefanatikan terhadap sesuatu yang kurang tepat. Setidaknya … kurang tepat yang kurang tepat.
Banyak ulama yang mengharamkan musik. Tidak terkecuali musiknya Maher Zain. Mungkin menyukai musik adalah kekurang tepatan, tapi seringkali Saya tersadarkan untuk mendekat kembali pada Tuhan setelah mendengarkan musik-musik perenungan.
Jadi … Saya tidak akan berfatwa di sini. Yang jelas, Maher Zain telah mengobati kecanduan Saya terhadap musik-musik yang melalaikan dan dari Band yang tidak percaya Tuhan.
Hari ini, dengan jiwa yang sedikit lebih putih. Saya tidak terlalu senang dengan musik. Tetapi tidak lantas meninggalkan semuanya sebab … hati butuh sesuatu yang lembut untuk digerakkan. Bukan kekerasan.
Hanyasanya lebih selektif memilih. Maher Zain untuk muhasabah, nasyid haroki untuk menambah semangat.
Semangat!