Terbentur, Terbentur, Terbentur, Terbentuk!

satriabajahitam.com - terbentur terbentuk 1
sumber: wallpaperswide.com

Menjadi laki-laki berarti juga menjadi pengembara. Sebab, setiap laki-laki dilahirkan dalam keadaan kehilangan. Maka, suatu saat dia pasti pergi. Kalaulah dia kembali pada kau, itu berarti kau sudah menjadi apa yang dia cari. Lalu dia menjadi kau.

Begitupun Saya. Dalam menemukan bahagia, seringkali bertemu tembok yang memaksa untuk balik kanan. Terbentur.

Saya pernah mencoba memformalkan isi kepala yang kusut ini ke dua universitas berbeda. Tapi, tidak banyak yang berubah. Tetap saja kusut. Seperti rambut Saya sekarang.

Saya tidak pernah sedikit pun menyalahkan universitas atas ketidakmampuannya meluruskan kekusutan tersebut. Semua selalu kembali pada diri Saya, yang sulit untuk diluruskan.

Apa kekusutan itu? Saya ragu untuk menyebutkannya. Hanyasanya, Saya tidak pernah merasa tenang ketika menghadapi masa depan bila apa yang sedang dilakukan saat itu benar-benar, menurut pikiran Saya, belum cukup tepat dan taktis mengatasi permasalahan yang nyata.

Oleh karena itu, dalam perenungan, biasanya ada beberapa pertanyaan yang berkelebat lalu-lalang di dalam kepala yang akhirnya membuat perkerjaan dan tugas tidak pernah selesai. Atau minimalnya, selesai dengan tidak maksimal.

Multitasking adalah Racun

Laki-laki bukan perempuan. Jelas sekali.

Dalam sebuah penelitian, penyambung otak kanan dan otak kiri seorang lelaki, tidak sekuat perempuan.

Hal itu menjadi salah satu sebab, kenapa laki-laki sangat sulit untuk multitasking. Berbeda dengan perempuan. Lihat saja seorang ibu, bisa nyetrika sambil ngurus bayi. Menanak nasi sambil mempersiapkan lauknya.

Sudah menjadi tabiat laki-laki dalam melakukan pekerjaan harus berurutan. Setelah selesai, baru bisa lanjut ke urusan yang lain.

Saya adalah laki-laki. Tapi dengan pekerjaan seperti perempuan. Banyak.

Apa yang menyebabkan Saya punya banyak hal untuk dilakukan dalam satu waktu? Jawabannya adalah … sindrom yes man!

Apa itu?

Hmmm … Anu, itu istilah yang Saya buat sendiri. Artinya, yes man, adalah orang yang tidak bisa menolak permintaan orang lain. Maksud Saya, sulit.

satriabajahitam.com - terbentur terbentuk 2
sumber: az616578.vo.mscnd.net

Saya punya sindrom itu. Tidak tega rasanya kalau harus menolak permintaan orang lain; apalagi teman dekat. Akhirnya … banyak pekerjaan yang mesti dilakukan.

Biasanya Saya jadi bingung mana yang mesti dikerjakan lebih dahulu. Akibatnya stress menghantui sampai, kadang-kadang, detik waktu yang paling akhir di jarum jam.

Kadang pula semuanya dikerjakan, tapi tidak maksimal.

Stress akan membunuh secara perlahan. Ini serius. Berapa banyak yang bunuh diri karena stress? Googling coba.

Mungkin ini salah satu budaya dari sekolah yang lupa Saya bersihkan. Kebiasaan melahap semua pelajaran dalam sehari, ternyata tidak berguna ketika dipakai untuk melahap beberapa masalah hidup sekaligus.

Saya terbentur.

Satu Hari Itu 24 Jam!

Saya adalah pembelajar. Mempelajari apa yang ingin Saya pelajari.

Salah satu kesalahan yang Saya lakukan berulang-ulang adalah terlalu berekspektasi lebih pada diri sendiri. Saya adalah orang yang seperti itu. Selalu merasa punya waktu lebih dari 24 jam.

satriabajahitam.com - terbentur terbentuk 3
sumber: blog.lakupon.com

Saya bisa edit video, dikit. Edit foto, dikit. Edit audio, dikit. Pemrograman, dikit. Wirausaha, dikit. Teman curhat, dikit. Dikit dan dikit.

Itulah salah satu sebab, kenapa Saya suka dimintai tolong. Bukan Saya yang suka dimintai, maksudnya mereka suka memintai. Saya pernah bertanya, ternyata anggapan mereka yang meminta tolong itu adalah: Saya serba bisa.

Dusta sekali. Sanjungan yang menjatuhkan. Atau hanya bahasa politik agar tujuan mereka bisa goal. Ya, supaya Saya bersedia menolong.

Dan Saya menolong. Mungkin memang sudah dari sananya mudah sekali di-politik-i. Maha Suci Allah. Saya bersyukur bisa bermanfaat. Ini jujur dan serius.

Bisa segala hal memang bagus, tapi kalau tidak ditonjolkan salah satunya maka siap-siaplah banjir orderan harga teman. Atau lebih tepatnya harga teman makan teman.

Tidak masalah, sih, sebetulnya. Yang jadi masalah adalah ketika Saya tidak bisa memanage kemampuan agar selaras dengan waktu yang tersedia.

Seperti –tepat- hari kemarin, Saya dimintai untuk mengedit teks autobiografi karya rekat sekampus dahulu, yang akan diperlombakan.

Tahu apa? Saya menyelesaikan yang itu dulu. Padahal, di Sintesa ini ada tugas juga. Tapi karena sebagian besar sudah selesai … Saya membelot. Dikiiit. Maafkan.

Saya terbentur.

Tidak Punya Spesialisasi

Keahlian-keahlian teknis dan soft skill yang Saya sebutkan di atas tadi hanya dipelajari permukaannya saja. Tidak sampai meringsek ke bahasan yang paling dalam.

Dan kurang tepatnya, Saya menonjolkan itu semua.

Ketika ada seseorang yang sedang edit foto kebingungan, Saya bantu. Kemudian dianggap bisa ngedit foto.

Saya edit video untuk organisasi. Niatnya hanya mengisi waktu luang. Lalu Saya upload video itu ke facebook. Besoknya dianggap jago edit video.

Tulisan Saya pernah dimuat di portal berita islam, besoknya dianggap jago nulis.

Ya … Semoga jadi doa. Aamiin.

SEKILAS INFO: Bagi Anda yang tertarik belajar trading, investasi, crypto, dll. bisa belajar sedikit-sedikit di sini. Ke depannya, kami akan sajikan informasi penting dan faktual seputar trading (forex, saham, crypto) ataupun investasi di instrumen saham, reksa dana, emas, dll.

Selain itu akan ada tutorial pemaksimalan aplikasi trading dan investasi seperti Ajaib, Stockbit, Bibit, dan juga pemanfaatan bank digital seperti Sea Bank atau Bank Jago.

Tidak punya spesialisai hanya akan menjadikan diri kita sasaran tembak busur panah. Ketika orang lain punya masalah, yang terpikir itu … ya begitulah.

satriabajahitam.com - terbentur terbentuk 4
sumber: wego.co.id

Saya bersyukur. Sangat bersyukur bisa membantu orang lain. Itu berarti ada nama Saya di hati orang lain. Tapi kadangkala Saya menjadi bingung sendiri, apa yang sudah Saya perbuat … untuk diri Saya sendiri?

Mengabdi di komunitas A, organisasi B, C, D, dll. membuat Saya merenung lebih dalam.

Saya terbentur.

Keluar dari Zona Nyaman

Dua universitas sudah pernah Saya coba.

Hasilnya … gagal. Kenapa? Karena Saya keluar dari zona nyaman.

Banyak motivator yang mempengaruhi audiencenya untuk keluar dari zona nyaman; lakukan hal-hal baru!

Saya ingin katakan: Jangan!

satriabajahitam.com - terbentur terbentuk 5
sumber: 200.thewallpapers.org

Keluar dari zona nyaman hanya akan membuatmu berjalan pincang. Saya berbicara dari pengalaman. Jangan tergiur oleh sesuatu yang belum bisa dimiliki, karena hakikatnya memang sesuatu yang belum dimiliki itu terlihat indah.

Saya termasuk orang yang sering iri dengan kemampuan orang lain. Padahal Saya sadar, potensi Saya bukan di sana.

Akhirnya Saya terbentur. Lagi.

Parasut yang Terbuka

Seorang ilmuan mengatakan, pikiran itu ibarat parasut. Hanya akan bekerja bila ia terbuka.

satriabajahitam.com - terbentur terbentuk 6
sumber: quotefancy.com

Setelah semua benturan yang dialami. Kemudian Saya mencoba untuk berpikir lebih dalam tentang apa yang mesti dilakukan setelah benturan-benturan ini.

Lalu Saya ingat. Ada beberapa hal yang menurut Saya salah dalam diri ini, salah satunya: mengagumi orang lain yang mempunyai ukuran sepatu berbeda

Sebelum hari ini, Saya mengagumi orang-orang yang bertekad untuk berproses di luar zona nyamannya. Saya pikir hebat sekali.

Saya terpesona dengan orang-orang yang dalam perjalanan akademiknya mengabdikan diri sampai ke 20 organisasi lebih; di dalam dan di luar kampus. Jabatannya pun bukan sembarangan.

Saya terpikat dengan orang-orang yang sanggup mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. Atau, orang-orang yang punya pengetahuan teknis tentang beberapa hal, sehingga menjadi sasaran ‘minta tolong’ orang lain. Mulia sekali.

Tapi semua itu berubah seiring mendewasanya hati. Setidaknya, ini kebenaran yang Saya anut sekarang.

Jangan ceroboh keluar dari zona nyaman. Itu berarti kamu sedang mengundang stress. Bekerja/belajar dalam stress sama saja kamu sedang mempersulit diri. Bukankah Nabi selalu memilih jalan yang lebih mudah bila diberikan pilihan-pilihan (selagi bukan dosa)?

“Mempersulit diri,” sabdanya saw., “hanya akan membuat dirimu benar-benar dipersulit.”

satriabajahitam.com - terbentur terbentuk 7
sumber: peacedividendtrust.org

Pilihlah jalan kenyamanan, sebab jalan itu yang dapat membuat hatimu terus membara dalam tekad. Kesuksesan tidak mengharuskanmu untuk berdarah-darah mencemari telaga yang menyejukkan hatimu, ia hanya menuntut kedewasaan. Itu saja.

Bekerja keraslah dalam zona nyamanmu, niscaya zona nyaman itu akan membesar. Zona nyamanmu akan melebar. Jangan tergoda ‘rumput’ tetangga yang lebih hijau, belum tentu rasanya enak. Tidak semua orang ‘kambing’, beberapa di antaranya ‘ikan’. Makanannya berbeda. Lingkungannya berbeda.

Kalau nyamanmu di masak, jangan coba-coba ngambil kuliah jurusan elektro. Itu keluar dari zona nyaman. Itu mengundang stress.

Ambillah kursus memasak. Lalu buat delivery order makanan. Selanjutnya, buat warung kecil, bangun restoran, buat buku resep, buat sekolah masak, dst., dst.. Growing tidak harus selalu keluar dari zona nyaman. Tapi perbesar zona itu.

Memilih jalan kenyamanan bukan berarti menghalalkan santai-santai. Tidak! Santai dan nyaman itu beda. Kamu lebih tahu.

Mengabdikan diri di berbagai organisasi itu bagus, tapi sekali lagi, growing tidak harus keliling-keliling.

Mengerjakan berbagai hal itu baik, apalagi tahu banyak hal. Tapi, fokuslah yang akan membuat dirimu sukses. Percayalah.

Gagal fokus atau stress ditambah multitasking, hanya akan menghentikan aktivitasmu karena bingung; banyak pekerjaan tapi tidak tahu apa yang mesti dikerjakan. Banyak tuntutan.

satriabajahitam.com - terbentur terbentuk 8
sumber: i.huffpost.com

Saran Saya, tentu terhadap diri Saya sendiri, jadilah master dalam satu bidang saja, bukat muter-muter. Di antara keahlianmu yang banyak, tonjol dan kenalkan satu pada orang lain. Jadikan itu brand bagi dirimu.

Bentuk dirimu. Bentuk!

Sudah lazim kita ketahui, orang-orang yang hari ini sukses ternyata kehidupan dahulunya banyak terbentur dan gagal. Tapi mereka tidak bersikap sebagai orang yang gagal, itulah yang membuat mereka sukses.

Seperti apa yang dikatakan Tan Malaka, “Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk!”

Aamiin.

Saya mohon do’a agar bisa terus bergerak. Kadang manusia itu memang malas untuk berpidah dari satu tempat ke tempat lainnya, karena takut memulai sesuatu di tempat yang asing. Meskipun yang akan dia mulai itu adalah misi untuk mencapai visinya.

Tapi itulah manusia. Saya juga manusia.

Moga di tempat baru ini, Sintesa, Saya bisa belajar tentang kehidupan; yang akan semakin terasa nyata ketika semua itu diperjuangkan.

Udah gitu aja.

Apa Komentarmu?

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.